SELAMAT DATANG DI BLOG MAHASISWA TEKNOLOGI PENDIDIKAN 2009 B, SEMOGA APA YANG KAMI APRESIASIKAN DIBLOG INI DAPAT BERMANFAAT UNTUK ANDA SEMUANYA...!!!

Selasa, 29 November 2011

MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING & SNOWBALL THROWING


I.       PENGERTIAN MODEL MIND MAPPING
Mind mapping merupakan cara untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambilnya kembali ke luar otak. Bentuk mind mapping seperti peta sebuah jalan di kota yang mempunyai banyak cabang. Seperti halnya peta jalan kita bisa membuat pandangan secara menyeluruh tentang pokok masalah dalam suatu area yang sangat luas. Dengan sebuah peta kita bisa merencanakan sebuah rute yang tercepat dan tepat dan mengetahui kemana kita akan pergi dan dimana kita berada.
Mind mapping bisa disebut sebuah peta rute yang digunakan ingatan, membuat kita bisa menyusun fakta dan fikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja otak kita yang alami akan dilibatkan sejak awal sehingga mengingat informasi akan lebih mudah dan bisa diandalkan daripada menggunakan teknik mencatat biasa.
Konsep Mind Mapping asal mulanya diperkenalkan oleh Tony Buzan tahun 1970-an. Teknik ini dikenal juga dengan nama Radiant Thinking. Sebuah mind map memiliki sebuah ide atau kata sentral, dan ada 5 sampai 10 ide lain yang keluar dari ide sentral tersebut. Tony Buzan, pencipta metode mind map ini, terinspirasi oleh komputer yang dilengkapi dengan manual pemakaian hingga ribuan lembar. Dia heran, mengapa otak manusia yang jauh lebih hebat tidak disertai manual penggunaan? Maka dia menciptakan alat mind map sebagai cara memaksimalkan kerja otak.
Prinsipnya sederhana, cukup anda ikuti kemana otak berpikir, apa yang terlintas, apa yang teringat, dan tuliskan di atas kertas dalam bentuk coretan yang berkait-kaitan. Coretan tersebut dimulai dari tengah kertas sebagai pusat, kemudian mengembang keluar ke arah tepi kertas. Inilah konsep radiant thinking.
Mind Mapping sangat efektif bila digunakan untuk memunculkan ide terpendam yang kita miliki dan membuat asosiasi di antara ide tersebut. Mind Mapping juga berguna untuk mengorganisasikan informasi yang dimiliki. Bentuk diagramnya yang seperti diagram pohon dan percabangannya memudahkan untuk mereferensikan satu informasi kepada informasi yang lain.
Mind mapping merupakan tehnik penyusunan catatan demi membantu siswa menggunakan seluruh potensi otak agar optimum. Caranya, menggabungkan kerja otak bagian kiri dan kanan. Dengan metode mind mapping siswa dapat meningkatkan daya ingat hingga 78%.
II.    MANFAAT MODEL MIND MAPPING
Mind Map berfungsi sebagai alat bantu untuk memudahkan otak bekerja. Manfaat mind map adalah :
  • Mempercepat pembelajaran
  • Melihat koneksi antar topik yang berbeda
  • Membantu ‘brainstorming’
  • Memudahkan ide mengalir
  • Melihat gambaran besar
  • Memudahkan mengingat
  • Menyederhanakan struktur
Beberapa manfaat memiliki mind maping antara lain :
a. Merencana
b. Berkomunikasi
c. Menjadi Kreatif
d. Menghemat Waktu
e. Menyelesaikan Masalah
f. Memusatkan Perhatian
g. Menyusun dan Menjelaskan Fikiran-fikiran
h. Mengingat dengan lebih baik
i. Belajar Lebih Cepat dan Efisien
j. Melihat gambar keseluruhan
Ada beberapa kelebihan saat menggunakan teknik mind mapping ini, yaitu :
a. Cara ini cepat
b. Teknik dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang muncul dikepala anda
c. Proses mengganbar diagram bisa memunculkan ide-ide yang lain.
d. Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk menulis.




III.             PROSEDUR PENGGUNAAN MODEL MIND MAPPING
Cara membuat mind map sangat gampang :
1.      Mulai dengan topik utama – di tengah
2.      tulis sub-topik penting
3.      tambah dan hubungkan dengan sub-sub-topik
4.      Ulangi langkah 2 dan 3 hingga ‘outline’ lengkap
Cara membuat mind mapping, terlebih dahulu siapkan selembar kertas kosong yang diatur dalam posisi landscape kemudian tempatan topik yang akan dibahas di tengah-tengah halaman kertas dengan posisi horizontal. Usahakan menggunakan gambar, simbol atau kode pada mind mapping yang dibuat. Dengan visualisasi kerja otak kiri yang bersifat rasional, numerik dan verbal bersinergi dengan kerja otak kanan yang bersifat imajinatif, emosi, kreativitas dan seni. Dengan ensinergikan potensi otak kiri dan kanan, siswa dapat dengan lebih mudah menangkap dan menguasai materi pelajaran.
Selain itu, siswa dapat menggunakan kata-kata kunci sebagai asosiasi terhadap suatu ide pada setiap cabang pemikiran berupa sebuah kata tunggal serta bukan kalimat. Setiap garis-garis cabang saling berhubungan hingga ke pusat gambar dan diusahakan garis-garis yang dibentuk tidak lurus agar tidak membosankan. Garis-garis cabang sebaiknya dibuat semakin tipis begitu bergerak menjauh dari gambar utama untuk menandakan hirarki atau tingkat kepentingan dari masing-masing garis.
Mind Mapping sebenarnya juga bisa digunakan untuk brainstorming, jembatan diskusi, berbagi ide, bahkan mengerjakan proyek bersama. Anda bisa membuat pemecahan bersama-sama rekan dalam tim (semua ngomong, lalu ada yang menulis di selembar kertas besar), juga bisa menggabungkan mind map dari anggota tim (bikin masing-masing lalu digabungkan), bahkan mind map bisa dipakai sebagai slide presentasi tiap anggota untuk berbagi ide kepada orang lain.



MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL
I.                   PENGERTIAN MODEL SNOWBALL
Snowball artinya bola salju sedangkan throwing artinya melempar. Snowball Throwing secara keseluruhan dapat diartikan melempar bola salju. Model Pembelajaran Snowball Throwing melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari orang lain, dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok. Lemparan pertanyaan tidak menggunakan tongkat seperti model pembelajaran Talking Stik akan tetapi menggunakan kertas berisi pertanyaan yang diremas menjadi sebuah bola kertas lalu dilempar-lemparkan kepada siswa lain. Siswa yang mendapat bola kertas lalu membuka dan menjawab pertanyaannya.
II.                PROSEDUR PENGGUNAAN MODEL SNOWBALL

Adapun langkah-langkah pembelajaran Snowball Throwing sebagai berikut:
1.      Guru menyampaikan pengantar materi yang akan disajikan, dan KD yang ingin dicapai.
2.      Guru membentuk siswa berkelompok, lalu memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.
3.      Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
4.      Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok
5.      Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit.
6.      Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian
7.      Evaluasi dan Penutup.
Demikianlah, Dua Model pembelajaran saya sampaikan,semoga ini dapat menambah model pembelajaran kita sehingga pembelajaran yang dirancang Bapak/Ibu Guru dapat lebih bervariatif, lebih bermakna, menantang sekaligus menyenangkan.

MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

I.                   PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING
Untuk mengatasi berbagai masalah dalam pelaksanaan pembelajaran, tentu diperlukan model-model pembelajaran yang dipandang mampu mengatasi kesulitan guru melaksanakan tugas mengajar dan juga kesulitan belajar siswa.
Menurut komaruddin (dalam Syaiful, 2006), model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan. Model dapat dipahami sebagai: (1) suatu tipe atau desain, (2) suatu deskripsi atau analogi yang dipergunakan untuk membantu proses visualisasi sesuatu yang tidak dapat dengan langsung diamat, (3) suatu sistem asumsi-asumsi, data-data, dan inferensi-inferensi yang dipakai untuk mengambarkan secara matematis suatu obyek atau peristiwa, (4) suatu desain yang disederhanakan dari suatu sistem kerja. Suatu terjemahan realita yang disederhanakan, (5) suatu deskripsi dari suatu sistem yang mungkin atau imajiner, (6) penyajian yang diperkecil agar dapat menjelaskan dan menunjukkan sifat bentuk aslinya.
Proses model pembelajaran snowball throwing adalah dibentuk kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.
II.                PROSEDUR PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING
Langkah-langkah model pembelajaran snowball throwing pada pembelajaran matemaatika materi geometri di kelas V SD:
1.      Guru menyampaikan materi geometri yang akan disajikan.
2.      Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok utnuk memberikan penjelasan tentang materi geometri. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi geometri yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
3.      Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kerja untuk menuliskan pertanyaan apa saja yang menyangkut materi geometri yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
4.      Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa lain selama kurang lebih 5 menit.
5.      Setelah siswa mendapat satu bola atau satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
6.      Guru memberikan kesimpulan.
7.      Evaluasi
8.      Penutup

III.             KELEBIHAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING
Kelebihan model pembelajaran snowball throwing adalah:
1.      Melatih kesiapan siswa
2.      Saling memberikan pengetahuan
Kekurangan model pembelajaran snowball throwing adalah:
1.        Pengetahuan tidak luas hanya berkutat ada pengetahuan sekitar siswa.
2.        Tidak efektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar